Setiap orang pasti pernah mengambil foto. Dulu saya kurang bagus dalam mengambil foto, dan kurang enjoy dalam mengambil foto, saya lebih suka di-foto... sampai saya pergi ke USA pada tahun 2005 selama 1 bulan dengan beberapa teman yang berprofesi sebagai arsitek. Salah satu dari teman tersebut menyukai photography, so dia mengajari saya sedikit tentang sudut pengambilan suatu gambar. Sejak itu saya jadi suka memfoto view tanpa orang. Saya jadi suka melihat pemandangan lewat lensa kamera. Apakah kalian pernah perhatikan bahwa 1 pemandangan bisa menghasilkan berbeda-beda foto? It's amazed me everytime i see scenery from a camera's lens. Itu semua tergantung dari sudut sisi mana kita membidik pemandangan tsb. Bergeser cuma beberapa centimeter aja kamera kita, hasil bidikan kita akan beda. Setiap bepergian ke luar negeri, kadang-kadang teman mengambil foto untuk saya, & hasilnya sering tidak seperti yang saya harapkan, sehinggal sometimes saya harus arahkan dulu sisi mana yg saya mau untuk dibidikkan..
Hidup kita mirip seperti aktifitas pengambilan foto tersebut. Seringkali kita menghadapi kondisi yang sama dalam hidup kita, tapi tiap individu mempunyai pandangan2 sendiri terhadap kondisi yang persis sama tersebut, karena masing2 dari kita membidik dari sudut2 yg berlainan. Seni membidik tersebutlah banyak yang tidak menguasai, sehingga ada yang bereaksi berlebihan, tidak bereaksi, bereaksi positif, bereaksi negatif, & ada yang bereaksi dengan sangat exciting.. Kemudian bila hasil dari bidikan (=reaksi) tsb adalah jelek, atau malah merugikan dikemudian hari, maka yang disalahkan adalah pemandangan (=kondisi) tsb. Anehkan?
Belajarlah seni mengambil foto yang bagus, supaya hasil foto tsb juga bagus & indah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment